Dai kelahiran Mumbai, India ini memiliki sejarah yang berliku terkait dakwah. Meski seorang dokter, DZN mampu menjelaskan Al-Qur'an, hadits, bahkan menguasai berbagai kitab suci agama selain Islam.
Melalui sentuhan lembut dan argumentatif dakwahnya itu, DZN kerap mengalami fitnah dan tuduhan tanpa dasar. DZN dituduh terlibat dengan jaringan teroris, sebagaimana diembuskan oleh para pembencinya.
Menanggapi tuduhan itu, DZN menyampaikan klarifikasi. Ia mengaku, ada beberapa kalimatnya yang dipelintir oleh pihak-pihak yang benci dan memusuhi Islam.
"Pernyataan saya telah diterjemahkan di luar konteks. Ada setengah kalimat saya dan dipelintir. Saya adalah pembawa pesan perdamaian. Adalah hal sangat dikecam apakah itu Muslim atau non-Muslim melancarkan serangan teror kepada sesama umat manusia. Saya tidak pernah mendukung hal itu." ujar Zakir Naik sebagaimana diwartakan Republika, Selasa (7/3/17) mengutip The Hindu.
Di negara asalnya, DZN tidak hanya dituduh terkait dengan jaringan teroris. Ia bahkan sangat dibenci dan diancam. Ada sayembara berhadiah senilai 1 miliar rupiah bagi siapa yang bisa membunuh DZN.
Fitnah dan berbagai tindakan intimidatif itu dilakukan oleh pihak yang merasa terganggu karena DZN telah menjadi jalan bagi ribuan sampai ratusan ribu orang untuk masuk ke dalam agama Islam yang mulia dan menyelamatkan. [welas sanusi.com]
0 comments:
Posting Komentar