Yanghee Lee, Senin kemarin (27/2/2017), mengatakan ia telah mendengar sejumlah berita mengerikan yang membuktikan bahwa kekerasan terhadap kelompok minoritas jauh lebih luas daripada yang diketahui sebelumnya.
Dia mengatakan pengungsi Rohingya bercerita tentang perkosaan perempuan secara sistematis oleh pasukan pemerintah Myanmar, orang-orang digorok dan anak-anak dibakar, lapor Press TV.
Lee, yang mengakhiri perjalanan empat harinya di Bangladesh pada hari Jumat lalu, menyatakan bahwa ia mendengar peristiwa mengerikan akibat tindakan kekerasan di negara bagian Rakhine Oktober tahun lalu. Ketika itu puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp kumuh di distrik Cox Bazar Bangladesh.
Lee menyebu Myanmar terus melakukan diskriminasi dan mendesak petugas di sana untuk menyelidiki pelanggaran HAM dan mencegah berulangnya kekerasan kepada Muslim Rohingya. [welas sanusi.com]
0 comments:
Posting Komentar