Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan

Sobat , Ini Berita 1 Tajam terperjaya, baru -baru ini pemberitaan tentang Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan sedang maraknya. Berbagi media menanyakan soal permasalahan tersebut. Ada apakah gernagan sehingga menjadi viral dan buming di tiap sudut pemberitaan selalu memperbincangkannya. Klarifikasi demi klarifikasi berdatangan untuk membuktikan kebenaranya. Sehingga tidak jarang para awak berita rela berdesakan untuk mengcros cek isu tersebut. Bagaimana dengan ada apakah ada termasuk salah satu orang yang seperti itu atau sekedar percaya tanpa adanya sudut pandang untuk mengklarifikasi keberaranya.

Memang benar trend berita tentang Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan sudah marak, namun untuk lebih jelas dan cros cek berita tersebut ada baiknya anda baca berita Ini Berita 1 , supaya khazanah info ada dapat terupdate dengan adanya media ini. Dan diharapkan ada tidak langsung percaya dengan semua ini karena ini diambil dari berbagai sumber yang ada baik itu sumber secunderi maupun sumber primary yang akurasi datanya harus anda buktikan terlebih dahulu.

Dan untuk lebih detailnya tentang Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan ada baiknya, Simak artikel berita berikut ini jadikan referensi bacaan anda, jangan biarkan anda terpengaruh oleh isu yang tidak jelas dan tidka dapat dibahami . selamat membaca dan selamat memahami.

Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan

welas sanusi.com —  Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pengaitan paham Wahabi dengan terorisme sudah tidak lagi relevan. Ini karena perilaku radikal tidak melulu terkait dengan aspek agama.

"Ada analisis lama yang menurut saya tidak lagi relevan yang mencoba mencari pembenaran teologis bahwa akar terorisme dan radikalisme adalah Wahabisme," kata Mu'ti di Jakarta, Selasa (28/2).

Untuk itu, Mu'ti berharap masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan paham Wahabi yang kerap lekat dengan Arab Saudi. Terlebih lagi, Raja Saudi saat ini sedang melangsungkan kunjungan ke Indonesia.

"Ini penting karena ada tuduhan yang mengaitkan antara aksi terorisme, salafisme, dan wahabisme," katanya.

Menurut dia, terdapat banyak faktor yang menyebabkan radikalisme dan terorisme muncul. Faktor-faktor itu sangat luas tidak hanya terkait teologi saja, tetapi juga karena faktor sosial, politik, ekonomi, dan lainnya.

Faktor di luar aspek teologi, kata dia, justru menjadi unsur terkuat memunculkan radikalisme dan terorisme. Misalnya, ada faktor ketimpangan ekonomi serta kemiskinan yang dapat membuat orang terdesak sehingga mau melakukan berbagai upaya termasuk tindakan radikal.

"Justru faktor nonteologis atau di luar agama, yaitu faktor sosial, politik, dan ekonomi, justru itu yang punya pengaruh besar yang mendorong seseorang atau kelompok menjadi radikal," katanya.

Sumber : Antara   [welas sanusi.com]

Artikel terkait yang sama:


Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan


Catatn info menggambar

Judul :Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan
Link :Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Muhammadiyah: Mengaitkan Wahabi dengan Terorisme tidak Relevan

0 comments:

Posting Komentar